SEMARANG: PT Indonesia Power melalui Unit Bisnis Pembangkit (UPB) Mrica akan membuka prakualifikasi tender pekerjaan proyek 9 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro senilai Rp466,8 miliar di beberapa daerah, menyusul lima unit mulai dioperasikan.
Manajer Tehnik PT Indonesia Power UPB Mrica mengatakan tender pekerjaan 9 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) tahun ini segera dibuka setiap unitnya, bagi perusahaan kontraktor nasional.
PLTM, lanjutnya, yang akan dikembangkan UPB Mrica mencapai total 12 unit dan lima di antaranya sudah dioperasikan beberapa waktu serta selebihnya 9 unit yang tersebara di berbagai daerah tahun ini siap ditenderkan.
“Pembangunan 9 PLTM itu, akan dipercepat guna menambah pasokan energi listrik pada jaringan Jawa-Bali dalam pengelolaan anak perusahaan Indonesia Power ,” ujarnya selepas menerima kunjungan press tour dari berbagai mass media, kemarin.
Total investasi untuk biaya pembangunan semua PLTM itu mencapai sebesar Rp466.8 miliar dan diharapkan setelah dioperasikan mampu memenuhi kebutuhan energi listrik bagi 27.000 rumah warga secara embedded (jaringan langsung).
Ahli Madya Enjenir Sipil PT Indonesia Power Tri Antisto menuturkan 9 PLTM tersebut terdiri PLTM Gunungwugul, PLTM Kalisalak, PLTM Sirengge, PLTM Purbasari, PLTM Kalibeber, PLTM Leksono, PLTM Leuwijawa, PLTM Harjosari dan PLTM Lambur dengan total kapasitas daya listrik sebesar 38,90 MW.
Dari sembilan PLTM itu, dia menambahkan dua unit di antaranya memiliki kapasitas paling besar terdiri PLTM Harjosari berkapasitas 9,9 MW dan PLTM Lambur berkapasitas 8 MW, selebihnya tujuh PLTM lainnya rata-rata hanya berkapasitas 4 MW ke bawah.
Menurutnya, PLTM keseluruhan itu selain mampu menghasilkan tenaga listrik yang cukup besar, juga sangat ramah lingkungan serta dapat menjadi alternatif untuk mengatasi kekurangan pasokan tenaga listrik.
"Tidak hanya itu. PLTM juga dapat mengurangi emisi gas buang dan menghemat bahan bakar minyak (BBM) setara 6,5 juta liter per tahun," tuturnya.
Dia mengatakan proyek ini mampu memberikan kontribusi program langit bersih membiru dengan pengurangan pencemaran udara sebesar 22X670 ton CO2 per tahun. Bahkan berdasarkan hasil penelitian protokol Kyoto sangat dimungkinan proyek PLTM ini berhak mendapat contifier emission reduction.
Kesembilan PLTM yang akan dibangun itu, memanfaatkan tenaga air irigasi yang sebagian besar anak sungai Serayu di sepanjang Kabupaten Wonosobo-Banjarnegara hingga Purbalingga yang berdebit rata-rata 11 meter kubik per detik, sehingga hasil dari aktivitas putaran turbin PLTM sesuai yang diharapkan.(msb)
BACA JUGA:
11:56 - Dolar AS Keok Di Pasar Asia
10:58 - HARGA EMAS Naik 1,93 Sen Dolar/Gram
06:53 - EDITORIAL BISNIS: Kasus Korupsi Jangan Tertutup Karena Musibah Sukhoi
02:25 - GAGALNYA LADY GAGA: Sold Out Dulu Baru Izin…?
01:55 - BLACK BOX SUKHOI: Ini Rute Perjalanan Panjang Kotak Hitam Setelah Ditemukan
01:46 - FINAL LIGA CHAMPIONS: Ujian Terberat DI MATTEO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel