JAKARTA: Komisi VI DPR menyambut baik langkah Menteri BUMN Dahlan Iskan mencabut dua SK mengenai penunjukan direksi BUMN, meski ada pengakuan Dahlan bahwa pencabutan itu disebabkan oleh tekanan politik
Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto (F-PG) mengatakan perombakan direksi BUMN harus dilakukan secara selektif dan benar-benar berdasarkan tata kelola karena akan berpengaruh terhadap kepercayaan pasar.
"Perombakan direksi BUMN mekanismenya memerlukan rapat umum pemegang saham (RUPS) secara fisik yakni melalui tahapan sesuai tata kelola," katanya, Selasa 22 Mei 2012.
Menurut Airlangga, pergantian direksi BUMN berbeda dengan pergantian direksi perusahaan keluarga yang tidak memerlukan RUPS.
Jika pergantian direksi BUMN dilakukan tanpa mengikuti tata kelola yang telah berlaku selama ini, menurut dia, dikhawatirkan justru akan menurunkan kinerjanya.
Sebelumnya pada situs Kementerian BUMN, Dahlan Iskan melalui surat bernomor S- 254 /MBU/2012 tertanggal 21 Mei 2012, mencabut SK-164/MBU/2012 tentang Penetapan Sebagian Kewenangan Menteri Negara BUMN sebagai Wakil Pemerintah Selaku RUPS Pada Perusahaan Perseroan (Persero) Menjadi Kewenangan Dewan Komisaris dan Direksi.
SK lainnya yang dicabut bernomor SK-165/MBU/2012 tentang Penetapan Sebagian Kewenangan Menteri Negara BUMN Sebagai Wakil Pemerintah Selaku Pemilik Modal Perusahaan Umum (Perum) Menjadi Kewenangan Dewan Pengawas dan Direksi.
Padahal kedua SK tersebut merupakan keputusan yang diambil Kementerian sebagai pengganti SK-236/MBU/2011 tanggal 15 November 2011 tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan dari atau Pemberian Kuasa Menteri Negara BUMN Sebagai Wakil Pemerintah Selaku Pemegang Saham/RUPS pada Perusahaan Perseroan (Persero) dan Perseroan Terbatas serta Pemilik Modal pada Perusahaan Umum (Perum) Kepada Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Pejabat Eselon I di Lingkungan Kementerian BUMN. (Antara/Bsi)
BERITA FINANSIAL PILIHAN REDAKSI:
METRODATA ELECTRONICS Siapkan Right Issue
PASAR SURAT UTANG: Investor Cenderung Wait & See
Danareksa Investment Rilis RDPT Infrastruktur
AKSI ALIBABA: Berniat Beli Sahamnya Dari Yahoo! Senilai US$7 Miliar
HARGA EMAS: Pasar Keuangan Tertekan, Logam Mulia Melonjak
TRANSAKSI AFILIASI: Adi Karya Pinjamkan APR Rp57,1 Miliar
TOPIK AKTUAL PILIHAN REDAKSI:
KASUS NARKOBA: Sabu-Sabu Di Sumut Banyak Berasal Dari Malaysia
TRAGEDI SUKHOI: Wah.. Ada Dugaan Penipuan Jamsostek!
JUSUF KALLA: Memimpin Bisnis Beda Dengan Pemerintahan
DAUD YORDAN Naik Ring Lagi Juli
ENGLISH NEWS:
PALM OIL Climbs As Biggest Weekly Drop In 5 Months Lures Buyers
PLN To Spend IDR2.54 Trillion For VILLAGE ELECTRICITY Program
ARC Broadens Relationship With ANGLO AMERICAN In Indonesia
MARKET OPENING: Index Fall 46.79 Point
MARKET MOVING: BCA Eyes IDR4 Trillion Infrastructure Loans
RUPIAH Advances Most In Two Weeks On CHINA Pledge
JANGAN LEWATKAN> 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.Com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel