JAKARTA: Bank Indonesia meyakinkan akan selalu berada di pasar guna menjaga volatilitas rupiah termasuk menyediakan kebutuhan valuta asing.Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia (BI) Difi A. Johansyah mengakui saat pergerakan rupiah berlebihan, akan tetapi pelaku pasar tidak perlu khawatir karena bank sentral akan tetap berada di pasar.Gerakan rupiah, katanya, akhir akhir ini memang sudah eksesif yang didorong juga oleh perbedaan cukup besar antara onshore dan offshore."BI akan selalu mengamankan rupiah agar volatilitasnya tidak liar dengan selalu berada di pasar dan menyediakan valas yang cukup bagi dunia usaha yang membutuhkan dolar," katanya, Jumat, 25 Mei 2012.Menurutnya pergerakan tersebut salah satunya adalah akibat pengaruh sentimen Eropa terhadap persoalan Yunani. Sebab itu tidak hanya rupiah yang terkena dampaknya melainkan juga mata uang regional.Difi melanjutkan, pelemahan terhadap nilai tukar rupiah bsia juga disebabkan oleh investor yang melepas surat utang negara (SUN) dan mengonversikan hasil dari penjualan SUN tersebut ke dollar. Selain itu pelemahan ini juga salah satunya akibat gangguan dari gerakan di pasar luar Indonesia."Memang ini agak terganggu dengan gerakan di pasar offshore. BI juga akan mengamati perilaku bank dalam volatilitas rupiah saat ini, bagaimana mereka trading. Apakah murni untuk kepentingan nasabah atau tidak," jelasnya. (ra)
BACA JUGA:
FORMULA 1—Latihan 1 & 2 Belum Kuak Kekuatan Pebalap
Terkoreksi Lagi, IHSG Turun Di Bawah 3.900
Buyback Antam Turun Rp500/Gram, Harga Jual Stagnan Rp491.300—Rp530.500
Iran Mbulet Soal Nuklir, Minyak Kembali Ke Atas US$90
Kinerja Emiten Membaik, Stoxx Europe 600 Rebound
READ ALSO:
Indonesia Stocks Slump 92.23 Points In Midday Break Session
PERTAMINA EP’s Output Reaches 130,000 Barrel
MARKET MOVING: Indonesian Export Continues To Weaken
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel