Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit Beras, Warga Riau Disarankan Makan Sagu

Kementerian Pertanian mencatat sebanyak empat provinsi, termasuk Riau, mengalami defisit beras akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengantisipasi Covid-19 sehingga pemerintah diusulkan menjadikan sagu sebagai pangan alternatif.
Perkebunan sagu terbesar berada di Meranti. ANTARA
Perkebunan sagu terbesar berada di Meranti. ANTARA

Bisnis.com, PEKANBARU - Kementerian Pertanian mencatat sebanyak empat provinsi, termasuk Riau, mengalami defisit beras akibat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengantisipasi Covid-19 sehingga pemerintah diusulkan menjadikan sagu sebagai pangan alternatif.

"Cukup memprihatinkan di tengah pandemi, kita malah dihadapkan dengan defisit beras. Ini tentu sangat dilematis karena Provinsi Riau hingga hari ini masih sangat bergantung pada provinsi tetangga untuk menyuplai kebutuhan beras sendiri," kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Hardianto di Pekanbaru, Rabu (6/5/2020).

Hardianto menyarankan, agar Pemprov Riau dan pemda kabupaten/kota menghidupkan kembali sentra pertanian dengan memberikan stimulus kepada petani untuk berproduksi.

"Berikan dorongan stimulus pada petani. Kita hidupkan lagi sentra pertanian yang semula tidak jalan. Ini bisa dikerjakan. Karena, kita tidak punya pilihan lain, kalau cetak sawah berkaitan dengan waktu dan anggaran yang tidak memungkinkan untuk dilakukan saat ini," ucap politisi Gerindra itu.

Kemudian, dia juga menyarankan agar pemerintah daerah untuk menjadikan sagu sebagai sumber pangan alternatif. Kabupaten Kepulauan Meranti, menurut dia, menjadi daerah penghasil sagu terbesar di Indonesia, sehingga komoditinya bisa dimanfaatkan di tengah krisis pangan.

"Hari ini kan perkebunan sagu terbesar berada di Meranti. Nah, mungkin saja, bisa dijadikan komoditas pangan alternatif," ucapnya.

Kementan melaporkan daerah yang mengalami defisit beras sampai saat ini mencakup empat provinsi, yakni Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, dan Maluku Utara. Kemudian, Kementan menjamin bahwa potensi ketersediaan beras sampai Juni 2020 akan mencukupi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper